Kumanini sukai sekali hidup diselaput lendir badan manusia. Umumnya selaput ledir ataupun wanita.terlebih selaput ledir saluran kemih sisi bawah (urethra). Di sana kuman bersarang serta berkembang biak hingga jadi peradangan yang bakal menyebabkan keluhan nyeri panas atau masalah dalam kencing ( Buang air kecil ).
Cairan semen atau mani yang mengandung sperma normalnya berwarna bening putih atau abu-abu. Ketiga warna itu menandakan tubuhmu sehat dan air mani mengandung komposisi normal berupa sperma serta cairan mengandung protein, hormon dan enzim dari organ reproduksi. Namun ternyata, selain ketiga warna tersebut, pria bisa mengalami perubahan warna air mani, lho. Perubahan warna itu erat hubungannya dengan kondisi kesehatan seseorang. Untuk memahaminya lebih lanjut, yuk simak penjelasan berikut. Warna air mani dan kaitannya dengan kesehatan pria Umumnya air mani berwarna bening, putih atau terlihat agak abu-abu. Cairan yang mengandung sperma ini biasanya agak pekat dan memiliki tekstur agak kental. Tapi, ada juga pria yang mengalami perubahan warna air mani. Perubahan tersebut dapat menjadi indikator kesehatan pria dan beberapa warna di antaranya harus diwaspadai. Apa saja warna tersebut, berikut penjelasannya. 1. Air mani kuning atau hijau Dilansir dari Healthline, jika kamu mengeluarkan cairan sperma berwarna kuning atau hijau, biasanya dikaitkan dengan 5 kondisi berikut ini Adanya urine di air mani Urine bisa tertinggal di uretra, dan kemudian saat air mani melewati uretra, akan bercampur dengan urine tersebut dan membuatnya berwarna kekuningan. Ini umum terjadi jika kamu buang air kecil sebelum ejakulasi. Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan. Tapi, jika kamu mengalaminya dengan gejala lain mungkin kamu mengalami kondisi medis tertentu. Beberapa kondisi yang mungkin terjadi yaitu Infeksi saluran kemihProstat membesar atau hiperplasia prostat jinakInfeksi pada prostat atau organ reproduksi lain Penyakit kuning Selain mani bercampur urine, penyakit kuning adalah alasan lain kenapa cairan yang keluar saat ejakulasi berwarna kekuningan. Ketika kamu mengidap penyakit kuning, akan ada banyak bilirubin menumpuk di dalam tubuh. Bilirubin adalah pigmen pemberi warna kuning di dalam darah. Terbentuk alami saat terjadi pemecehan sel darah merah di dalam tubuh. Bilirubin tersebut dapat memengaruhi cairan semen kamu. Jika kamu mengalami sperma berwarna kuning, disertai gejala penyakit kuning lain seperti kulit dan bagian putih mata yang juga menguning, sebaiknya periksakan diri kamu untuk mendapatkan diagnosis pasti dari dokter. Leukositospermia Leukositospermia terjadi saat terlalu banyak sel darah putih di dalam cairan semen. Ini dapat membuat air mani terlihat berwarna kuning. Beberapa hal yang menyebabkan leukositospermia antara lain Penyakit menular seksual PMSInfeksi prostatGangguan autoimun Infeksi prostat Kondisi ini juga disebut dengan istilah prostatitis. Infeksi terjadi saat bakteri dari saluran kemih masuk ke kelenjar prostat. Hasilnya memengaruhi warna cairan mani, yang bisa berubah menjadi kuning atau kehijauan. Atau bisa juga membuat mani terlihat kemerahan. Biasanya jika sudah terlihat merah, tanda adanya darah yang tercampur di dalam mani. Selain perubahan warna mani, prostatitis juga menunjukkan gejala berupa Sulit buang air kecilNyeri saat buang air kecilSering ingin buang air kecilSakit perut bagian bawahNyeri di dekat rektumNyeri saat ejakulasiLelahDemamPanas dingin Pengaruh makanan dan zat tertentu Makanan seperti bawang merah dan bawang putih mungkin dapat memberi pengaruh. Atau makanan yang mengandung pewarna kuning atau hijau juga bisa memengaruhi warna air mani. Sementara zat tertentu seperti yang terdapat pada marijuana, atau karena efek minuman beralkohol juga dapat menyebabkan mani berubah menjadi berwarna kuning. 2. Air mani merah muda, merah, coklat atau oranye Warna merah muda, merah, coklat atau oranye pada cairan semen atau sperma biasanya dikaitkan dengan terjadinya percampuran darah. Dalam istilah medis disebut hematospermia. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh Biopsi atau operasi prostat Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan, dengan cara pemotongan jaringan. Jika dilakukan biopsi prostat dapat menyebabkan darah masuk ke saluran ejakulasi. Sehingga memungkinkan darah bercampur dengan sperma dan semen. Begitu juga jika seorang pria baru saja mengalami operasi prostat. Operasi memungkinkan darah bocor dan bercampur dengan cairan yang diproduksi saat ejakulasi dan membuatnya berwarna kemerahan, merah muda atau coklat. Tekanan darah tinggi Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan mani terlihat berwarna merah. Ini karena adanya darah di dalam cairan pembawa sperma tersebut. Penyakit menular seksual Penyakit seperti herpes, klamidia dan gonore dapat menyebabkan darah tercampur ke dalam air mani. Kamu mungkin juga akan mengalami gejala lain seperti Rasa terbakar saat buang air kecilNyeri atau bengkak di testisRuam gatal atau iritasiKeluar cairan kuning atau warna lain dari penis Seks atau masturbasi Darah bisa tercampur ke dalam mani jika terlalu sering masturbasi. Namun ini tidak terjadi pada setiap orang. Selain itu, tidak ejakulasi dalam waktu lama juga bisa membuat darah masuk ke mani dan membuatnya terlihat merah, oranye atau kecoklatan. Biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam satu atau dua hari. Kanker prostat, testis atau uretra Meski jarang terjadi, tapi ada kemungkinan mani yang berwarna kemerahan, coklat atau oranye pertanda kamu mengidap kanker prostat, testis atau uretra. Segera periksakan diri jika kamu juga mengalami gejala nyeri pada TestisSkrotumPerut bagian bawahPunggung bagian bawahArea genital 3. Air mani hitam Sebuah penelitian mengungkap bahwa air mani yang berwarna hitam terjadi karena adanya kadar logam berat yang tinggi dalam darah. Logam berat tersebut seperti timbal, mangan dan juga nikel. Ini bisa terjadi karena adanya kontaminasi pada makanan dan minuman, atau faktor lingkungan lainnya. Periksakan ke dokter untuk memastikan kondisimu lebih lanjut ya! Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini! Healthline, diakses 22 Oktober 2020 Yellow, Clear, Brown, and More What Does Each Semen Color Mean? Verywellhealth, diakses 22 Oktober 2020 What Your Semen Says About Your Health
JikaAnda bolakbalik ke kamar kecil beberapa jam sekali itu bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang serius - Health - Okezone Lifestyle
- Buang air kecil adalah sesuatu yang sehat. Namun, bagaimana jika kita terlalu sering buang air kecil? Penyebab sering buang air kecil bisa bervariasi. Ini bisa diakibatkan terlalu banyak minum, tetapi bisa juga menandakan adanya masalah kesehatan. Lalu, berapa banyak frekuensi buang air kecil yang disebut terlalu sering?Menurut Healthline, orang sehat buang air kecil sekitar empat hingga 10 kali per hari. Rata-rata frekuensinya biasanya enam hingga tujuh kali dalam periode 24 jam. Baca juga Sering Buang Air Kecil Setelah Minum Kopi, Apa Penyebabnya? Namun, frekuensi buang air kecil juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, di antaranya usia, berapa banyak minum air, apa yang diminum, hingga kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau infeksi saluran kemih. Beberapa penyebab terlalu sering buang air kecil di antaranya 1. Minum terlalu banyak Melansir SELF, semakin banyak cairan yang kita asup, akan semakin banyak pula cairan yang keluar lewat air seni. Kebutuhan air bersifat individual. Jadi, kamu mungkin membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit air daripada orang lain bergantung pada sejumlah faktor. Setiap harinya, rata-rata orang dianjurkan minum setidaknya delapan gelas per hari atau sekitar 2 liter. Untuk mengetahui kecukupan asupan cairan, kita bisa mengeceknya dari warna urine. Urine yang berwarna kuning gelap menandakan kita mungkin kurang minum. Sebaliknya, urine yang berwarna jernih dan nyaris bening bisa sana menandakan kita terlalu banyak minum. Penyebab ini jarang berbahaya. Namun pada kasus ini, mengurangi asupan air bisa membantu kita menurunkan jumlah bolak-balik ke kamar mandi. Baca juga Perhatikan, Warna Urine Cerminkan Kondisi Kesehatanmu... 2. Minum minuman diuretik Minuman seperti kopi, soda dan teh bisa membuat kita lebih sering buang air kecil karena bertindak sebagai diuretik. Maksudnya, jenis-jenis minuman tersebut bisa meningkatkan urgensi untuk buang air kecil. Diuretik bekerja dengan meningkatkan jumlah garam dan air yang keluar dari ginjal. Proses ini membuat kita lebih sering buang air kecil. Meski begitu, mengurangi asupan cairan secara keseluruhan mungkin bisa membamtu untuk mengurangi frekuensi buang air kecil. Selain mimuman, beberapa obat-obatan juga bisa bertindak sebagai diuretik. Baca juga 7 Hal yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Kopi Setiap Hari 3. Infeksi saluran kemih Menurut WebMD, ini adalah penyebab paling umum dari sering buang air kecil. Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri menginfeksi ginjal, kandung kemih, atau saluran yang menghubungkan organ-organ tersebut satu sama lain dan ke luar tubuh. Ketika menderita kondisi ini, kandung kemih akan membengkak dan tidak dapat menahan banyak urine. Para penderita mungkin mengalami urine mereka berwarna keruh, berdarah, atau berbau aneh. Penderita infeksi saluran kemih mungkin juga mengalami demam, menggigil, mual, dan nyeri di bagian samping atau bawah perut. Dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik untuk menghilangkan infeksi. Baca juga 6 Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih yang Bisa Mengancam Nyawa 4. Hamil Pada trimester pertama kehamilan, volume darah wanita hamil akan meningkat, sehingga ginjal harus bekerja dengan kelebihan cairan yang masuk ke kandung kemih. Kondisinini bisa berlanjut hingga trimester kedua. Untuk mempersiapkan waktu kelahiran, bayi akan mulai bergerak ke bawah melalui panggul wanita yang hamil. Kondisi ini akan memberi beban lebih pada kandung kemih. Seorang ibu hamil tidak hanya berpotensi mengalami buang air kecil lebih sering, tetapi juga bisa mengeluarkan sedikit urine ketika melakukan hal-hal seperti tertawa, bersin, atau mengangkat barang. Jika mengalami masalah ini, disarankan untuk menggunakan panty liner untuk menghindari pakaian dalam basah oleh urine. Jika khawatir dengan jumlah urine, berkonsultasilah dengan dokter untuk memastikan itu bukan cairan ketuban. Baca juga 5 Alasan Ibu Hamil Harus Minum Minimal 10 Gelas Air Sehari 5. Fibroid rahim Fibroid rahim adalah pertumbuhan jaringan non-kanker di dalam atau luar rahim dan banyak dialami oleh wanita usia ini terkadang membuat penderitanya lebih sering buang air kecil, terutama ketika fibroid menjadi lebih besar dan menekan kandung kemih. Fibroid juga dapat menyebabkan perdarahan hebat, nyeri haid, nyeri saat berhubungan seks, komplikasi selama kehamilan dan persalinan, hingga bahkan masalah kehamilan. Baca juga Kenali Berbagai Penyebab Kista di Rahim 6. Kandung kemih terlalu aktif Pada kondisi ini, seseorang akan sulit mengontrol keinginannya untuk buang air kecil. Ketika cairan menumpuk di kandung kemih, sinyal saraf dari kandung kemih ke otak biasanya memicu otot dasar panggul dan otot uretra untuk rileks. Kondisi ini memungkinkan kandung kemih berkontraksi dan mengeluarkan urine. Memiliki kandung kemih yang terlalu aktif dapat membuat otot-otot di kandung kemih tanpa sengaja berkontraksi, bahkan saat kandung kemih tidak penuh. Kandung kemih yang terlalu aktif bisa disebankan oleh beberapa kondisi medis, termasuk memiliki kelainan neurologis seperti stroke, kelainan kandung kemih seperti tumor, atau asupan kafein atau alkohol yang berlebihan, antara lain. Untuk mengatasinya, kita perlu mencari tahu penyebab yang mendasarinya terlebih dahulu. Baca juga Kanker Kandung Kemih Gejala, Penyebab, dan Pengobatan 7. Interstitial Cystitis Pada dasarnya, interstitial cystitis adalah kondisi ketika "kabel" di dalam tubuh kita menyilang dan memberi tahu otak bahwa kita perlu buang air kecil saat kandung kemih penuh. Padahal, tugas ini seharusnya dilakukan oleh saraf panggul. Seiring dengan kebutuhan buang air kecil yang terus-menerus, bahkan jika kita hanya mengeluarkan cairan dalam jumlah kecil, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat kandung kemih terisi, nyeri di panggul atau di antara vagina dan anus, serta nyeri saat berhubungan seks. Meskipun tidak dapat disembuhkan, interstitial cystitis dapat dicoba untuk diobati dengan terapi fisik untuk meredakan nyeri panggul, pelatihan kandung kemih, konsunsi obat untuk mengendurkan kandung kemih dan mengurangi ketidaknyamanannya, dan banyak lagi. Baca juga Apakah Infeksi Saluran Kemih Berbahaya? 8. Konsumsi makanan dan minuman yang mengiritasi kandung kemih Kopi, alkohol, teh, minuman berkarbonasi, makanan pedas, buah jeruk, produk berbahan tomat, dan coklat semuanya dapat menyebabkan iritasi kandung kemih. Penyebabnya, makanan dan minuman tersebut bisa bersifat asam, yang pada akhirnya dapat mengiritasi kandung kemih. Namun, hal ini tentu tidak terjadi pada semua orang. Baca juga Waspadai 3 Gejala pada Kandung Kemih yang Cerminkan Masalah Kesehatan 9. Gangguan fungsi dasar panggul Dasar panggul adalah sekelompok otot yang membentuk struktur tipe selempang yang penting untuk menopang berbagai organ di panggul, termasuk kandung kemih dan uretra. Ada berbagai jenis gangguan fungsi dasar panggul. Gangguan dasar panggul yang menyebabkan sering buang air kecil dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti melahirkan atau penuaan. Baca juga 9 Penyebab Nyeri Panggul pada Pria dan Wanita yang Perlu Diwaspadai 10. Diabetes Penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, mungkin lebih sering buang air kecil. Hal itu terjadi karena kelebihan gula dapat menumpuk di darah, yang pada akhirnya membuat ginjal bekerja lebih banyak untuk menyaring dan menyerapnya. Ketika ginjal tidak dapat menangani beban ekstra ini, gula akan masuk ke dalam urine bersama dengan cairan dari jaringan-jaringan lain dan itu membuat penderita diabetes harus lebih sering buang air kecil. Baca juga 10 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai 11. Kapasitas kandung kemih kecil Rata-rata kandung kemih dapat menampung antara 1,5 hingga 2 cangkir cairan sekaligus. Namun, beberapa orang memiliki kapasitas kandung kemih yang lebih kecil dan hanya bisa menampung cairan kurang dari itu. Hal itulah yang menyebabkan pemilik kandung kemih kecil lebih sering buang air kecil. Namun, kasus ini cenderung jarang terjadi dibandingkan kasus sering buang air kecil karena penyebab lainnya. Baca juga Hati-hati, Pria Juga Bisa Kena Infeksi Kandung Kemih Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
. 5ltvfj04ye.pages.dev/6005ltvfj04ye.pages.dev/7655ltvfj04ye.pages.dev/4975ltvfj04ye.pages.dev/5465ltvfj04ye.pages.dev/3025ltvfj04ye.pages.dev/6295ltvfj04ye.pages.dev/1405ltvfj04ye.pages.dev/2105ltvfj04ye.pages.dev/5865ltvfj04ye.pages.dev/2195ltvfj04ye.pages.dev/1875ltvfj04ye.pages.dev/9395ltvfj04ye.pages.dev/7515ltvfj04ye.pages.dev/9935ltvfj04ye.pages.dev/226
waspada pria sering buang air mani bisa melahirkan tuyul